Sabtu, 07 Mei 2016

Renungan.mengenai sholat

Renungan.
Apabila kita ingin mendirikan solat maka mulakan dgn langkah tertipnya, sekiranya kita melaksanakan dimasjid2 berjemaah, itu satu perkara yg afdal dan yg disarankan oleh Rasulullah s.a.w.
Apabila kita sudah ada di dalam saf, langkah kita dgn langkah kaki kanan dahulu diatas barisan saf dgn menyebut Allah kaki kanan dan kiri Akhbar.
Angkat tangan doa didalam hati (Ya Allah, terimalah amal ibadah dari hambamu yg dhoif ini)-
Kemudian mengucaplah 2 kalimah syahadah, Selawat atas nabi lahaulawala quataillabilla....bacalah al ikhlas 1x
Pejam mata seketika, tenang...kemudian tarek nafas perlahan2 lembut tahan sedetik maka lepaskan nafas seraya menyebut lafas niat.
tarek nafas kembali halus dan lembut lakukan pula perbuatannya dan sebutlah dgn ikhlas ALLAH AKHBAR..
Sambil kiam.
Kemudian tarek nafas lembut sampai kedada kempis kan perut lembut lepaskan nafas seraya menyebut doa iftitah sampai mana yg kita mampu, ulang2 kan kaedah itu berulang2 sehingga selesai bacaan kita.

Apabila membaca tawauz/isti'azah tenang dan tarek nafas dari hidung perlahan tenang dan lembut hingga ke dada dan kempiskan perut dan lepaskan nafas seraya sebutlah ucapannya, dan begitulah dlm bacaan basmallah dan al fatehah dan semua bacaan2 didalam solat.
Cuba praktikkannya, lembut dan ikhlas, kita akan dapat rasakan suasana ibadah itu dlm keadaan tenang dada bergetar yg mampu melahirkan rasa sebak didada sehingga kita sendiri tidak mampu menahannya,.
insha Allah, cubalah pujuk2 hatimu itu agar lembut, sepertimana yg kita faham dan kita selalu katakan Allah itu begitu dan begini. Rasakan kebesaranNya dan KebenaranNya.

Senin, 02 Mei 2016

ADAB UTANG PIUTANG


1. Jangan pernah tidak mencatat utang piutang.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ... سورة البقرة 282
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya." (QS Al-Baqarah: 282)
2. Jangan pernah berniat tidak melunasi utang.
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ قَالَ أَيُّمَا رَجُلٍ يَدَيَّنُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِيَ اللَّهَ سَارِقًا . رواه ابن ماجة 2410
"Siapa saja yang berutang, sedang ia berniat tidak melunasi utangnya, maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang PENCURI." (HR Ibnu Majah ~ hasan shahih)
3. Punya rasa takut jika tidak bayar utang, karena alasan dosa yang tidak diampuni dan tidak masuk surga.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ " يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ " . رواه مسلم 1886
"Semua dosa orang yang mati syahid diampuni KECUALI utang". (HR Muslim)
4. Jangan merasa tenang kalau masih punya utang.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ " مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِيَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ " . رواه ابن ماجة 2414
"Barangsiapa mati dan masih berutang satu dinar atau dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan (diambil) amal kebaikannya, karena di sana (akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham." (HR Ibnu Majah ~ shahih)
5. Jangan pernah menunda membayar utang.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ " مَطْلُ الْغَنِيِّ ظُلْمٌ، فَإِذَا أُتْبِعَ أَحَدُكُمْ عَلَى مَلِيٍّ فَلْيَتْبَعْ ". رواه البخاري 2287 ، مسلم 1564 ، النسائي 4688 ، ابو داود 3345 ، الترمذي 1308
"Menunda-nunda (bayar utang) bagi orang yang mampu (bayar) adalah kezaliman." (HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi

KISAH PENCIPTAAN MALAIKAT JIBRIL


Tatkala Allah menciptakan Malaikat Jibril AS, dipilihlah wujud yang paling rupawan. Maka ia dilengkapi dengan 600 sayap. Masing-masing sepanjang jarak antara penjuru paling timur sampai penjuru paling barat. Begitu penciptaan selasai, berdirilah malaikat Jibril memandangi dirinya yang sangat rupawan.
Dan berkata, "Ya Allah..ya Tuhanku, adakah Engkau menciptakan mahluk yang lebih rupawan daripada aku? Allah menjawab, "Tidak ada yg Aku ciptakan yg lebih rupawan daripada engkau ya Jibril".
Mendengar jawaban Allah seperti itu, perasaan Jibril pun berbunga bunga tiada tara.
Sebagai ungkapan rasa syukurnya yang mendalam, ia kemudian mengerjakan shalat 2 rakaat, yang setiap rekaatnya dilakukan selama 20.000 (dua puluh ribu)tahun..Subhanallah, luar biasa dahsyatnya ungkapan rasa syukur malaikat jibril kepada Allah SWT.
Setelah malaikat Jibril selasai mengerjakan shalatnya, Allah SWT berfirman kepadanya, " Hai jibril, begitu bersungguh-sungguh engkau mengerjakan shalat. Demikian engkau telah melakukan penyembahan kepadaKu dengan penyembahan yang tiada bandingnya. Tetapi ketahuilah hai jibril, bahwa pada akhir zaman nanti akan lahir Nabi terhormat yang Aku sayangi, dia bernama Muhammad".
Ia memiliki umat yang lemah, yang banyak melakukan dosa. Sekiranya umat yang bergelimang dosa itu mau mengerjakan shalat dua rakaat, sekalipun shalatnya banyak kekurangan, waktunya pun tergesa- gesa dan tidak konsentrasi, maka demi Kemuliaan dan keagungan-Ku, sungguh shalat mereka itu lebih Aku sukai dari pada shalatmu! Mengapa? Karena shalat mereka berdasarkan perintah-Ku, sedangkan shalatmu itu bukan berdasarkan perintah-Ku
Jibril kemudian bertanya, "Ya Allah, lalu apakah balasan yang bakal Engkau berikan atas 'ibadah mereka?".
Allah menjawab, "Balasan yang bakal Aku berikan unt mereka adalah Surga Ma'wa".
Begitu mendengar kata2 surga Ma'wa, malaikat Jibril memohon izin kepada Allah agar diperkenankan melihatnya. Allah pun mengabulkan permohonan Jibril ini, dan langsung berangkat menuju Surga tsb.Dia bentangkan sayapnya, lalu terbang untuk menempuh jarak yang amat jauh...
Setiap kali ia membuka sepasang sayapnya, maka berarti dia menempuh jarak sejauh 300.000 (tiga ratus ribu)tahun perjalanan. Begitu juga setiap menutupkan sayap, padahal ia terbang selama tiga ratus ribu tahun serta memiliki sayap tiga ratus pasang sayap atau enam ratus sayap.Namun sejauh itu ia belum juga berhasil mencapai tujuannya.
Ketika merasa begitu letih, Jibril beristirahat disebuah pohon raksasa, kemudian ia bersujud kepada Allah SWT seraya mengadu, "Ya Allah, apakah perjalananku telah sampai separonya, ataukah baru dua pertiga atau bahkan separonya?".
Allah SWT berfirman kepadanya, "Hai Jibril, walaupun kau mampu terbang selama tiga ratus ribu tahun dengan sayap-sayapmu yang sudah ada dan Aku tambah lagi enam ratus sayap, niscahya tidak akan kau bisa mencapai seper seratusnya (1%). Itulah keistimewaan yang akan Aku berikan kepada umat Muhammad yang mau mengerjakan shalat!".
Subhanallah..Betapa Allah begitu memuliakan Manusia. Sementara kita, manusia ini demikian mudahnya melupakan- Nya. Marilah kita senantiasa bersyukur karena telah ditaqdirkan kita menjadi umat Nabi Muhammad SAW...

":::JAWABAN KETIKA ORANG KIRIM SALAM PADA ANDA:::"


" Mungkin kita yang mendapat kiriman salam atau terkadang kita yang dititipi salam, baik dari orang lain, teman ataupun keluarga, baik secara langsung atau melewati surat atau sms.
Terinspirasi hal tersebut, bagaimana seharusnya cara menjawab "kiriman salam" dari seseorang.
Sebagai rujukan atas masalah tersebut adalah kitab Al Adzkar An Nawawi yang menjelaskan dalil tentang kirim / jawab salam.
وروينا في سنن أبي داود عن غالب القطان عن رجل قال: حدثني أبي عن جدي، قال: بَعَثَنِي أَبِي إِلَى رَسُوْلِ الله - صلى الله عليه وسلم - فقال: اِئْتِهِ فَأَقْرِئْهُ السَّلامَ، قَالَ: فَأَتَيْتُهُ فَقُلْتُ : إنَّ أَبِي يُقْرِئُكَ السَّلاَمَ، فَقَالَ : عَلَيْكَ وَعَلَى أَبِيْكَ السَّلاَمُ.
Diriwayatkan dalam Sunan Abu Daud dari Gholib Al Qotthon dari seseorang yg berkata, ayahku telah memberitahuku dari kakekku, dia berkata : "Ayahku mengutusku kepada Rosulullah SAW dan berkata ; Temuilah Rosulullah dan sampaikan untuknya salam. Maka aku mendatangi Rosulullah dan kukatakan, "Sesungguhnya ayahku menyampaikan salam untuk Engkau", maka Rosulullah menjawab : "Alaika wa 'ala abiika assalam (semoga keselamatan atasmu dan juga ayahmu)"
"Wa'alaikum salam"
Ini adalah jawab kita jika ada seseorang yg mengucap salam kepada kita.
Sebagaimana kita maklumi, hukum menjawab salam adalah wajib. Dan arti dari salam tersebut adalah doa keselamatan.
Begitu juga dengan kiriman salam, maka kita juga wajib menjawabnya seketika/langsung setelah kita mendengar atau mendapatkannya.
Namun jika kita hanya mengucap "wa'alaikum salam", kita hanya mendoa'kan orang yg mengucap salam saja. Sedangkan yang mengirim salam tidak mendapat doa kita, ini menurut tata bahasa Arabicnya.
"wa'alaikum salam" berarti "semoga keselamatan juga terlimpah atasmu"
Maka untuk "kirim salam" ini terdapat tambahan lafadz yang berbeda sesuai dengan jenis kelamin pengucap dan pengirim salam, laki-laki (mudzakkar) atau perempuan (mu'annats)
Misalnya :
1. Ahmad berkata :
"Ya Ali..., Bibi Aminah kirim salam untukmu"
2. Fatimah berkata :
"Ibu..., Kakek kirim salam untuk Ibu"
maka untuk "kirim salam" di atas :
1. Ali menjawab : 'alaika wa 'alaihas salam
semoga keselamatan juga atasmu
(Ahmad) dan dia (Bibi Aminah)
2. Ibu menjawab : 'alaiki wa 'alaihis salam
semoga keselamatan juga atasmu
(Fatimah) dan dia (Kakek)
Pembeda dari jawaban di atas intinya terletak pada akhir kata yg menunjukkan jenis kelamin.
"ka" = kamu (laki-laki) "hi" = dia (laki-laki)
"ki" = kamu (perempuan) "ha" = dia (perempuan)
Dari kedua contoh di atas terdapat perbedaan jenis pelaku, baik pengucap maupun pengirim salam. Untuk itu cara menjawab "kirim salam"nya pun menjadi berbeda disesuaikan dengan kaidah tata bahasa Arab.
Pada dasarnya jika kita mendapat "kirim salam", pasti kita sudah mengetahui siapa orang yg sedang ucap salam atau yg mengirim salam kepada kita, laki-laki kah dia atau perempuan. Nah inilah yang menjadi pembeda bentuk grammer jawaban salam kita.
Beberapa bentuk lafadz cara menjawab "kirim salam" adalah sebagai berikut :
1. Pengucap salam laki-laki dan pengirim salam laki-laki
contoh : Ahmad berkata, "Zein..., Hasan kirim salam untukmu"
Jawabnya = 'alaika wa 'alaihis salam
2. Pengucap salam laki-laki dan pengirim salam perempuan
contoh : Ahmad berkata, "Zein..., Bibi Aminah kirim salam untukmu"
Jawabnya = 'alaika wa 'alaihas salam
3. Pengucap salam perempuan dan pengirim salam perempuan
contoh : Zahra berkata, "Zein..., Bibi Aminah kirim salam untukmu"
Jawabnya = 'alaiki wa 'alaihas salam
4. Pengucap salam perempuan dan pengirim salam laki-laki
contoh : Zahra berkata, "Zein..., Hasan kirim salam untukmu"
Jawabnya = 'alaiki wa 'alaihis salam
5. Pengucap salam laki-laki dan pengirim salam dua orang lebih
contoh : Ahmad berkata, "Zein..., jama'ah majelis kirim salam untukmu"
Jawabnya = 'alaika wa 'alaihimus salam
6. Pengucap salam perempuan dan pengirim salam dua orang lebih
contoh : Zahra berkata, "Zein..., jama'ah majelis kirim salam untukmu"
Jawabnya = 'alaiki wa 'alaihimus salam
Ini adalah beberapa bentuk jawaban "kirim salam" menurut tata bahasa Arabicnya, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita demi kesempurnaan Syiar Islam terutama dalam menyebarkan salam.
Segala kebenaran datangnya dari Allah SWT, dan kesalahan berasal dari alfaqir karena minimnya pengetahuan.
والله الموفق وأعلم بالصواب
Allah yang memberi taufiq dan lebih mengetahui kebenaran.SEMOGA BERMANFAAT .AMIN.